Mengenal Tokoh Pendidikan John Dewey
2018-11-29
Add Comment
Mengenal Tokoh Pendidikan "John Dewey"- Sahabat Pembaca, Anda tentunya sudah tidak absurd lagi dengan tokoh pendidikan yang satu ini, alasannya yaitu Anda juga sudah memakai teori-teori pendidikan/pembelajaran hasil pemikiran dan pengalamannya. John Dewey dipuji atau dijuluki sebagai "Bapak Modern Experiential Pendidikan Kelas Dunia" yaitu seorang filsuf pendidikan yang ide-idenya sangat mempengaruhi dunia pendidikan semenjak dulu hingga ketika ini. Pendekatan pembelajaran hasil ciptaannya yakni pendekatan pembelajaran dengan cara dipraktekkan pribadi di kelas. Teorinya tersebut telah mengubah cara pendidik para pendidik dan cara mencar ilmu siswa sekolah.
John Dewey dilahirkan di Burlington, Vermont, Amerika Serikat pada tangal 20 Oktober 1859, meninggal pada tanggal 1 Juni 1952 (umur 92 tahun) di New York, New York, Amerika Serikat. Dia yaitu seorang filsuf Amerika, psikolog dan pendidikan pembaharu yang telah usang dianggap sebagai salah satu pendiri pragmatisme, meskipun ia lebih suka menyebut teorinya sebagai instrumentalisme.
Pada dasarnya, teori ini mengikuti keyakinan bahwa untuk dipertimbangkan dengan benar antara teori dan praktik, jadi teori harus berhasil diterapkan dengan cara melaksanakan praktik.
Pikiran John Dewey wacana pendidikan, awalnya diterbitkan pada tahun 1938. Pengalaman dan Pendidikan dianalisis baik pendidikan tradisional dan progresif. Fokus pendidikan tradisional yaitu lebih pada kurikulum dan warisan; pendidikan progresif difokuskan pada minat siswa daripada yang dari pelatih atau subjek. Dewey percaya bahwa pendidikan tradisional terlalu ketat dan pendidikan progresif terlalu spontan. Dia percaya bahwa pendidikan tradisional kurang memperhatikan kepentingan penerima didik dan pendidikan progresif terlalu individual.
Dewey mengusulkan teori pendidikan baru, yang secara khusus menyoroti pengalaman memainkan tugas dalam pendidikan. Menurut Dewey, pengalaman pendidikan yang berpengaruh yaitu hasil dari dua pelaku mendasar: kontinuitas dan interaksi.
Kontinuitas mengacu pada cara pengalaman, baik dulu dan sekarang, mempengaruhi masa depan. Interaksi mengacu pada bagaimana situasi ketika seseorang mempengaruhi pengalaman mereka. Ini berarti bahwa pengalaman seseorang ketika ini yaitu akhir pribadi dari bagaimana pengalaman mereka sebelumnya berinteraksi dengan dan mempengaruhi situasi mereka ketika ini.
Dewey percaya bahwa pendidikan tradisional, dalam persyaratan kaku dari standar dan perilaku, mendorong penerima didik untuk menjadi jinak dan patuh, memproduksi sebuah lingkungan di mana penerima didik didorong untuk mendengarkan dan mencar ilmu tetapi tidak harus berpikir untuk diri mereka sendiri. Dia juga percaya bahwa pendidikan progresif menyediakan pelajar dengan kesempatan untuk berpikir dan tumbuh tapi percaya bahwa itu yaitu sistem yang memaksa generasi muda untuk memberlakukan standar dewasa, menghasilkan sebuah lingkungan di mana penerima didik didorong untuk berpikir sendiri tanpa memahami mengapa mereka berpikir.
Dewey menolak kedua teori dan mengusulkan bahwa pendidik mengenali kekerabatan antara pengalaman dan pendidikan. Dia menulis, "Ada kekerabatan erat dan dibutuhkan antara proses pengalaman positif dan pendidikan."
Sumber :
John Dewey dilahirkan di Burlington, Vermont, Amerika Serikat pada tangal 20 Oktober 1859, meninggal pada tanggal 1 Juni 1952 (umur 92 tahun) di New York, New York, Amerika Serikat. Dia yaitu seorang filsuf Amerika, psikolog dan pendidikan pembaharu yang telah usang dianggap sebagai salah satu pendiri pragmatisme, meskipun ia lebih suka menyebut teorinya sebagai instrumentalisme.
Pada dasarnya, teori ini mengikuti keyakinan bahwa untuk dipertimbangkan dengan benar antara teori dan praktik, jadi teori harus berhasil diterapkan dengan cara melaksanakan praktik.
Pikiran John Dewey wacana pendidikan, awalnya diterbitkan pada tahun 1938. Pengalaman dan Pendidikan dianalisis baik pendidikan tradisional dan progresif. Fokus pendidikan tradisional yaitu lebih pada kurikulum dan warisan; pendidikan progresif difokuskan pada minat siswa daripada yang dari pelatih atau subjek. Dewey percaya bahwa pendidikan tradisional terlalu ketat dan pendidikan progresif terlalu spontan. Dia percaya bahwa pendidikan tradisional kurang memperhatikan kepentingan penerima didik dan pendidikan progresif terlalu individual.
Dewey mengusulkan teori pendidikan baru, yang secara khusus menyoroti pengalaman memainkan tugas dalam pendidikan. Menurut Dewey, pengalaman pendidikan yang berpengaruh yaitu hasil dari dua pelaku mendasar: kontinuitas dan interaksi.
Kontinuitas mengacu pada cara pengalaman, baik dulu dan sekarang, mempengaruhi masa depan. Interaksi mengacu pada bagaimana situasi ketika seseorang mempengaruhi pengalaman mereka. Ini berarti bahwa pengalaman seseorang ketika ini yaitu akhir pribadi dari bagaimana pengalaman mereka sebelumnya berinteraksi dengan dan mempengaruhi situasi mereka ketika ini.
Dewey percaya bahwa pendidikan tradisional, dalam persyaratan kaku dari standar dan perilaku, mendorong penerima didik untuk menjadi jinak dan patuh, memproduksi sebuah lingkungan di mana penerima didik didorong untuk mendengarkan dan mencar ilmu tetapi tidak harus berpikir untuk diri mereka sendiri. Dia juga percaya bahwa pendidikan progresif menyediakan pelajar dengan kesempatan untuk berpikir dan tumbuh tapi percaya bahwa itu yaitu sistem yang memaksa generasi muda untuk memberlakukan standar dewasa, menghasilkan sebuah lingkungan di mana penerima didik didorong untuk berpikir sendiri tanpa memahami mengapa mereka berpikir.
Dewey menolak kedua teori dan mengusulkan bahwa pendidik mengenali kekerabatan antara pengalaman dan pendidikan. Dia menulis, "Ada kekerabatan erat dan dibutuhkan antara proses pengalaman positif dan pendidikan."
Sumber :
0 Response to "Mengenal Tokoh Pendidikan John Dewey"
Post a Comment