Bolehkah Merayakan Hari Ibu Tanggal 22 Desember
2015-12-22
Add Comment
Sebagai seorang motivator, contoh, pendidik, dan sahabat, ibu mempunyai jasa yang besar. Semua pengorbanan dan semangat yang telah ibu curahkan kepada anaknya tidak akan sanggup tergantikan. begitulah jasa seorang ibu, begitu besar perjuangannya hingga anak-anaknya sanggup menyerupai ketika ini. Hari ibu merupakan hari dimana semua orang yang ada di dunia ini merayakan hari Istimewa seorang ibu. Bolehkah Merayakan Hari Ibu Tanggal 22 Desember? Nah, ada beberapa pendapat perihal perayaan hari ibu, goresan pena ini akan membahas perihal salah satu tokoh yang beropini perihal hari ibu :
Diambil via Mudinatulquran.or.id Ustadz Dr. Syafiq bin Riza Basalamah beropini perihal perayaan hari ibu. Dalam tulisannya yang berjudul (Jangan Pernah Merayakan) Selamat Hari Ibu!! ia memulai tulisannya dengan menciptakan pertanyaan perihal Siapa yang tidak mengenal Ibu?
image source dejulogy.wordpress.com |
semua insan yang ada sesudah Adam dan Hawa niscaya lahir dari rahim seorang ibu. betapa agungnya tugas ibu, betapa mulianya pengorbanan ibu, kasihnya sepanjang masa, kolam sang surya menyinari dunia, akal baiknya yang tak pernah terbalah oleh kita sebagai anaknya. Namun sayangnya, sudah banyak anak adam yang melupakan hak ibunya. mereka dilalaikan dengan kesibukan dunia yang tiada habisnya. Sungguh sakit hati ini, melihat kedurhakaan anak pada ibundanya. sebagian orang tersadarkan dari mabuk dunia, terjaga dari mimpi panjang dan angan-angannya, menepi ke pantai kebajikan, dan berfikir untuk kembali menghargai ibu. sehingga mereka berfikir untuk menciptakan hari Istimewa untuk ibu. Inisiatif inilah yang memunculkan beberapa kata-kata :
- Ini, bagi ibu yang telah mengandung 9 bulan
- Bagimu yang telah menyusuiku selama 24 bulan saya peruntukkan satu hari dari hidupku untukmu
- Bagimu yang tidak lelah merawatku semenjak lahir hingga saya dewasa, ada satu hari dihatiku untukmu
- Bagimu yang rela tidak tidur untukku, rela lapar untukku, rela sakit, asal saya sehat hanya ada 1 hari bagimu
- Satu hari dari 360 hari yang kumiliki, ku persembahkan untukmu
- 24 jam dari 8640 jam waktuku ku peruntukkan untuk mengingatmu
Sadarlah wahai anak Adam!
Hal ini benar-benar suatu kebiadaban faktual dari seorang anak yang tidak tahu diri, tidak kenal bakti dan balas budi, dan memang itulah peradaban orang-orang yang tidak beriman. Jangan pernah merayakan hari ibu alasannya yaitu dalam islam semua hari yaitu untuk ibu, semua waktu yaitu untuknya, tidak mentaatinya akan menciptakan marah sang pencipta. Keridhoan Ilahi berada pada keridhoannya, ia yaitu orang yang paling berhak untuk dicintai dan dihormati sesudah Allah ta'ala dan Rosulnya. Kebaikannya tatkala hidup selalu dijaga, pengorbanannya sesudah matipun akan selalu diingat. Lisan seorang muslim selalu berair dengan do'a untuknya. Jangan berkata dari pada tidak ingat sama sekali, itu falsafah orang-orang kafir dan kau bukan mereka. Rubahlah filsafah itu.
Rubahlah sifatmu lebih mengutamakan istri dan anak, kau tidak akan pernah ada tanpa ibumu, kau tidak akan sanggup remaja tanpa ibumu, dan kau tidak akan menyerupai kini tanpa kasih sayang ibu. Celaka seseorang yang tidak masuk nirwana sedang ibu bapaknya, atau salah satu darinya ia dapati masih hidup (itu pesan nabi). Jadikanlah semua harimu untuk ibu, dan selalu berdo'a Robbighfirli Waliwalidayyah Warkhamhuma Kamarobbayanishoghiro.
Nah, Itu merupakan salah satu pendapat jago tentangf merayakan hari ibu. Sekarang sudah tahu bukan? pendapat tersebut sanggup kau jadikan sebagai acuan atau sumber info untuk kau jadikan sebagai bekal nantinya ketika berdiskusi. Terima kasih telaah membaca, agar bermanfaat :)
0 Response to "Bolehkah Merayakan Hari Ibu Tanggal 22 Desember"
Post a Comment